Masih ada OrangTua murid berpendapat bahwa yang penting anaknya dapat “Main Musik”. Maka itu anak harus “Fun” pada proses belajar musiknya. Pendapat ini tidak salah, tetapi apabila ditelaah, tidak 100% benar.
Hampir semua orang dapat “main musik”. Sebagai contoh untuk memainkan instrumen gitar, seseorang cukup dalam waktu 15 menit belajar 3 accord (chords) yaitu C, F, G ; dan dia telah dapat main gitar untuk mengiringi orang bernyanyi.
“Main musik” dikategorikan seseorang “pada pokoknya” dapat memainkan instrumen musik tanpa melihat kualitas permainan. Biasanya cukup memainkan lagu yang mudah dan sangat sederhana. Apabila diteliti, teknik penjarian dan interpretasi lagu tidak diperhatikan atau dilakukan. Dengan kata lain, “main musik”= “memainkan instrumen dengan asal bunyi”.
“Belajar musik” mempunyai konotasi belajar memainkan instrumen musik dengan benar. Seseorang harus mempelajari duduk dengan posisi yang benar (atau memegang instrumen musik), dapat membaca not balok, mengetahui dinamik lagu (forte/keras atau piano/lembut), mengetahui sejarah musik dan nama komposer, serta mengetahui teori musik.
“Main musik” dapat ditempuh dengan waktu yang sangat singkat, karena yang penting asal bisa, tetapi “belajar musik” ditempuh dengan waktu yang cukup lama, bahkan bisa bertahun-tahun untuk mencapai permainan yang baik. Anda tentunya dapat menebak, bahwa “belajar musik” akan membuahkan murid/anak yang trampil dan mempunyai kualitas yang sangat berbeda dibanding dengan teman-temannya yang hanya asal “main musik” saja.
Banyak kursus atau sekolah musik yang memberikan pelajaran “main musik”. Artinya, murid bermain musik “asal bunyi” tanpa melakukan metode yang benar. Apabila di test, murid tersebut sangat jauh dibawah rata-rata benchmark (benchmark international standard adalah ujian ABRSM/Royal).
Pengajaran di Sekolah Musik Duta Nada adalah dengan metode “Belajar Musik”. Murid belajar membaca not balok, mengetahui rhythm, duduk dengan posisi benar, mengetahui dinamik, nama komposer dan teori musik (baca beda kursus musik dan sekolah musik). Semua murid dari sekolah musik Duta Nada wajib melakukan repertoire class (studio konser) 2 kali setahun dan annual konser. Ujian dilakukan oleh ABRSM/Royal dimana penguji datang dari London, UK sehingga murid mendapatkan International Standard. Sertifikat yang didapat diakui dan disamakan statusnya oleh negara lainnya seperti Singapore, Malaysia, Hongkong, Thailand serta di Eropa dan Australia. Anda sebagai orangtua murid tentunya harus memilih anak untuk “BELAJAR MUSIK” , karena apabila tidak anak Anda tidak saja buang waktu, tetapi mempunyai kualitas bermain musik yang rendah dan asal bunyi….