Pada masa modern seperti saat ini, tidak mudah menemukan anak yang memiliki etos kerja bagus. Maklum saja, kecanggihan teknologi membuat segala sesuatunya menjadi lebih mudah sehingga kebanyakan anak zaman now cenderung mempunyai sikap kurang mandiri dan tidak mau berusaha.
Namun lain halnya dengan Gian Atmaja. Murid kelas 12 di Ipeka Puri ini justru mendapat pujian dari guru musiknya, Pak Erick. Ketika ditanya soal bagaimana kesiapan Gian saat belajar atau menghadapi ujian musik, Pak Erick tanpa ragu menjawab bahwa “Gian merupakan murid dengan etos kerja bagus. Ia pun selalu berusaha maksimal dan ketika diamati, semakin lama belajar, makin tampak dedikasinya.”
Di sisi lain, memang karakteristik terhadap setiap lagu dan musikalitas (kepekaan terhadap musik) dari remaja kelahiran 25 Maret 2000 ini masih perlu dikembangkan lagi. Namun agaknya tuntutan itu tak sulit dikejar , mengingat remaja yang bertempat tinggal di Puri Kencana tersebut memiliki sifat rajin serta motivasi yang kuat terhadap dunia musik.
Belum lagi, penggemar basket yang sudah belajar piano selama 10 tahun itu mengaku bila alasan ia terjun di dunia piano adalah karena hobi dan bukan paksaan orang tua. Karena rasa suka itulah, remaja yang sudah mencapai grade 8 di sekolah musik Dutanada tersebut sampai rela latihan musik 5 kali dalam seminggu. Setiap jam latihan yang ia jalani dengan sukarela bahkan senang, ya namanya juga hobi.
Tentu saja semua usaha Gian tidak sia-sia. Buktinya di tahun 2017 kemarin, ia berhasil memeroleh predikat DISTINCTION di grade 8 ABRSM, dimana penguji pada tingkat tersebut sangat mementingkan permainan dan teknik yang tinggi dan bagus. Gian mungkin membutuhkan waktu lama untuk meraih prestasi tersebut, namun penantian itu jugalah yang menunjukkan bahwa setiap jerih lelah takkan pernah sia-sia.