Tahukah Anda bahwa proses pembuatan / belajar musik menjadikan seseorang lebih manusiawi? Oleh karena itu sejak dulu, setiap daerah selalu menciptakan dan memiliki ciri khas musiknya sendiri-sendiri. Uniknya lagi, alat musik ternyata merupakan salah satu benda tertua yang pernah dibuat manusia.
Seruling misalnya, diperkirakan sudah ada sejak 37.000 tahun silam, dan mungkin bahkan lebih lama dari itu. Coba bandingkan penemuan ini dengan tulisan tertua yang usianya diprediksi tak lebih dari 3.500 saja. Selain itu di masa modern seperti sekarang, masih banyak juga orang yang buta huruf.
Lebih dari itu, baru-baru ini para ilmuwan juga menemukan kalau musik memiliki dampak besar terhadap otak manusia. Anda bisa membaca detilnya dalam buku bertajuk ‘This is Your Brain On Music’ yang ditulis Daniel Levitin.
Untungnya, kita tak harus menjadi pakar untuk memahami seberapa kuat dampak musik itu. Coba nyanyikan “Selamat Ulang Tahun” atau lagu-lagu natal, dan amati bagaimana emosi yang ditimbulkannya. Lagu semacam ini pasti membangkitkan emosi dan kenangan tertentu yang jauh lebih mengena ketimbang sekedar mengucapkan kata “ulang tahun” atau “natal”. Ini membuktikan kalau musik tak cuma mendarah daging, namun juga mampu menciptakan emosi dan membangkitkan kenangan. Karenanya tidaklah berlebihan bila dikatakan “musik merupakan salah satu bahasa yang dipahami semua manusia”.
Pentingnya belajar musik
Pertanyaannya sekarang, apa pentingnya belajar musik itu? Jawabannya sama dengan “mengapa kita belajar membaca dan menulis”, yakni untuk berkomunikasi. Semakin kita menguasai musik, makin besar pula peluang untuk mengekspresikan diri melaluinya. Dengan begitu, berbagai hal yang tak bisa diungkapkan melalui kata, bisa dinyatakan melalui musik. Di samping itu, musik juga membantu kita memahami alasan mengapa kita ada di dunia ini.
Pentingnya musik bagi anak-anak
Tak seperti orang dewasa, otak anak masih dalam tahap tumbuh-kembang. Otak mereka boleh diibaratkan seperti spon yang akan menyerap segala hal di sekitarnya. Ini artinya anak-anak lebih responsif terhadap hal baru dibanding para dewasa.
Banyak yang berpikir kalau jenis musik tertentu seperti heavy classical, tidak cocok untuk anak-anak. Padahal ini tidak benar. Bila seseorang tidak pernah mendengar jenis musik tertentu ketika masih kecil, maka biasanya ia takkan menyukainya saat dewasa. Inilah yang membuatnya mengabaikan jenis musik tersebut.
Berbeda dengan anak-anak yang merespon musik sebagai pengalaman baru dalam hidup mereka. Ini artinya, semakin banyak jenis musik yang didengar anak, maka kian beragam pula jenis musik yang bakal ia sukai di masa depan. Dengan demikian, semakin besar pula peluangnya untuk mengekspresikan diri melalui musik.
Ingin Anak Anda mendapat Bimbingan Musik dengan baik ?
Sekolah Musik Dutanada telah berdiri sejak tahun 2003. Jadi, kami mempunyai pengalaman mengajar musik lebih dari 17 tahun. Tiap tahun, 70% murid-murid sekolah musik kami mendapat predikat Merit & Distinction dari ABRSM Royal.
Para guru musik kami terpilih serta handal mengajar. Bahkan, murid kamipun memperoleh Diploma ABRSM dengan predikat Distinction, yaitu predikat sangat memuaskan. Semua kurikulum di disain untuk memperoleh pelajaran bertaraf International. Jadi, tunggu apa lagi. Segera daftarkan anak anda di tempat kami di –> Pendaftaran Sekolah Musik Dutanada.